KEDAULATAN ENERGI HARUS MENJADI
HARAPAN SEMUA WARGA NEGARA
Karya: Faiz Deja Ramadhan
Menjadi
negara berdaulat merupakan impian semua bangsa dan warga negaranya, dari
kedaulatan tersebut lahirlah kesejahteraan keadilan serta kemakmuran suatu
bangsa yang membuat bangsa itu maju juga dhormati dan dihargai oleh
bangsa-bangsa lain diseluruh dunia. Namun demi mencapai indikator kedaulatan,
suatu negara haruslah bekerja keras baik dari pemerintahannya maupun
masyarakatnya untuk mewujudkan cita-cita kedaulatan itu. Sebenarnya kedaulatan
pun tidak hanya mengenai satu sektor atau bidang kehidupan melainkan banyak
sektor kehidupan yang bersifat kompleks yang dimiliki dan diurus sendiri oleh
negara.
Kedaulatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kekuasaan tertinggi
atas pemerintahan negara. Maka dari itu dapat disimpulkan dengan singkat bahwa
kedaulatan adalah semua yang ada di negara tersebut dikuasai oleh pemerintahan
negara itu sendiri. Kita tinggal di negara yang memiliki banyak kekayaan dan
permata akan keanekaragaman, kita mengetahui bahwa negara kita tercinta yaitu
Indonesia adalah negeri dengan sumber daya alam yang melimpah sehingga
mempotensikan negara ini tersebut menjadi negara maju , adil bahkan bisa
berdaulat. Namun apa yang kita lihat sekarang, benarkah Indonesia yang kita cintai
ini sudah menjadi negara yang berdaulat?
Indonesia yang kita kenal adalah negara dengan bentuk kepulauan lebih dari
tujuh belas ribu pulau berada di negeri ini, yang lima puluh persen lebih
negeri ini pun memiliki laut dan luas kepulauannya dari ujung barat di Pulau
Sabang dan ujung timur di Kota Merauke pulau Papua. Tidak hanya masalah daratan dan banyaknya
lautan sumber daya maritim yang ada di laut Indonesia sangatlah kaya dari musai
hasil perikananan oleh nelayan, mutiara, keanekaragaman spesies dan lainnya.
Selain kekayaan di lautan di daratan Indonesia juga memiliki kekayaan hampir
semua di sektor kehidupan pertanian, peternakan, perkebunan, tambang,
perminyakan, bahkan hingga tambang energi alternatif pun di Indonesia ada dan
banyak meskipun belum semuanya dieksplorasi dan dikelola dengan baik.
Jika dapat dihitung kekayaan negeri ini, amatlah banyak dan sulit dihitung,
tetapi mengapa negeri ini masih tidak berdaulat dan sulit dianggap menjadi
negeri yang berdaulat bahkan negara maju atau menjadi negara yang makmur. Sebut
saja beberapa faktor yang membuat kedaulatan di negeri ini terhambat, yaitu
besarnya utang negara kepada negara-negara lain, besarnya jumlah impor pangan
padahal kekayaan pangan di negeri ini melimpah ruah, yang paling terlihat menjadi
faktor ketidakberhasilannya Indonesia ini untuk menjadi negara berdaulat adalah kemiskinan, pengangguran, dan
praktek korupsi serta penyelewengan uang-uang negara oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab semakin merajalela. Serta yang paling penting dari segi
sumber daya energi dan mineral adalah pertambangan, dan perminyakan di Indonesia
sembilan puluh persen lebih sahamnya dikuasai oleh perusahaan-perusahaan asing,
sangat Ironis bukan?
Semua permasalahan bangsa yang disebutkan sebelumnya dapat membuat kita
berpikir dan menarik benang merah bahwasanya Indonesia membutuhkan perjuangan
demi mendapatkan status kedaulatan terhadap yang pertama kedaulatan pangan dan
kedaulatan energi. Untuk memberikan solusi terhadap kedaulatan pangan saya
hanya menekankan kepada semua warga negara Indonesia untuk membeli dan
menikmati hasil bumi Indonesia sendiri tanpa harus memakan makanan-makanan
impor yang jelas tidak menguntungkan bagi negara kita. Kemudian untuk
kedaulatan energi inilah yang menjadi bekal dan cambuk seuluruh warga Indonesia
untuk sadar dan membuka mata agar kita memperjuangkan apa yang menjadi tanggung
jawab kita ke depan demi mendaulatkan energi Indonesia. Saya juga ingin
mengatakan satu kalimat “Jadikanlah harapan kedaulatan energi Indonesia menjadi
kedaulatan kita semua sebagai warga negara, bukan hanya diimpikan tapi juga
diharapkan dan diperjuangkan!” Lalu dengan cara apa kita memperjuangkan harapan
tersebut ? Itulah yang menjadi pertanyaan besar dan sulit dilakukan oleh semua
orang.
Sama seperti halnya negara yang menginginkan rakyatnya bahagia, hidup
makmur dan sejahtera serta berkecukupan, maka semua orang juga memiliki rasa
dan hasrat untuk membahagiakan dirinya sendiri, memakmurkan kehidupannya, serta
hidup sejahtera bahkan kaya raya karena itulah yang menjadi indikator-indikator kebahagiaan seseorang. Seseorang
tak akan bisa bahagia, hidup sejahtera bahkan kaya raya apabila tidak berusaha
dan bekerja, salah satu bentuk usaha dan
pekerjaan tersebut dimulai sejak manusia itu kecil yaitu dengan mengenyam
pendidikan di bangku sekolah baik dari dasar, menengah, menengah atas hingga
perguruan tinggi. Semua dilakoni oleh seseorang untuk mendapatkan pendidikan
yang nantinya menjadi bekal pekerjaan mereka di masa depan.
Perguruan tinggi pun kini berlomba-lomba membuka jurusan dan program studi
yang menarik minat banyak generasi bangsa di mana jurusan-jurusan tersebut
memiliki peluang prospek pekerjaan yang sangat bagus dan dapat memberikan upah
tinggi terhadap para pegawainya salah satunya adalah prospek bekerja di bidang
eksplorasi-eksplorasi energi seperti perminyakan, pertambangan, gas alam dan
energi seperti panas bumi, dan lain-lain. Jurusan-jurusan yang mendukung
sektor-sektor itu sebut saja Geologi, Geofisika, teknik pertambangan, teknik
perminyakan, teknik kimia, teknik metalurgi dan sebagainya dimana pada tahun-tahun
sekarang jurusan tersebut sangat banyak diminati bagi para calon mahasiswa baru
di semua perguruan tinggi sebabnya adalah iming-iming upah atau gaji yang besar
ketika mereka telah lulus dan bekerja pada bidang itu.
Memang tidak salah apabila seseroang mengharapkan apresiasi yang besar
berupa gaji atau bayaran yang besar atas hasil kerja keras dan jerih payahnya.
Namun yang perlu kita sadari adalah betapa singkatnya hidup ini apabila hanya
mengharapkan sejumlah uang untuk membiayai hidup, apakah kita tidak ingin
memajukan bangsa ini dan merebut kembali kedaulatan energi bangsa Indonesia
yang kini sudah dikuasai pundi-pundi negara asing, yang itu juga terus menerus
mengeruk hasil kekayaan alam negara kita tanpa adanya keuntungan yang berarti
bagi negara ini. Sah saja apabila seseorang menikmati gaji hasil kerja kerasnya
dari sebuah perusahaan asing yang memegang kendali energi bangsa ini, dan
dengan menghamburkan uang demi kepentingan pribadi yang diinginkan, namun
apakah kita tidak malu dan tidak punya hati untuk sebentar saja memikirkan
nasib warga negara Indonesia yang lain yang tidak sebenruntung kita ketika ia
sulit dan tidak mampu membeli bensin dari harga yang keuntungannya kita nikmati
sebagai gaji kita. Ketika kita tertidur nyenyak di kasur yang empuk dengan
listrik yang cukup menerangi malam kita namun apakah kita tidak memikirkan
nasib saudara-saudara kita di pelosok yang membutuhkan bahan bakar atau energi
untuk menghidupkan listrik di desanya bahkan hanya bercahayakan lampu lilin
ketika tidurnya.
Inilah yang ingin saya pesankan kepada siapapun orang yang membaca bacaan
ini untuk dia menaruh harapan dihatinya agar kedaulatan di negeri Indonesia kita
tercinta ini bisa kita harapkan di dalam hati kita masing-masing sebagai
seluruh warga negara Indonesia. Dijadikan harapan yang baik, maka perjuangan
dan usaha yang kita lakukan pun harus nyata terutama pada kedaulatan energi,
boleh saja kita menikmati enaknya hidup dengan gaji tinggi hasil kerja keras di
perusahaan asing demi membahagiakan hidup kita pribadi dan keluarga kita, namun
jangan sampai itu berlangsung terlalu lama dan melupakan tanggung jawab kita
sebagai warga negara Indonesia untuk memajukan Indonesia dan mendaulatkan
segala sumber daya energi di tanah air ini. Semoga harapan kita tercapai dengan
restu Tuhan Yang Maha Esa dan dengan upaya kerja keras yang kita bangun sebagai
warga negara yang berbakti terhadap nusa bangsanya. Aamiin.
Esai ini juga dapat dibaca dalam Buku Gadjah Mada Rainsinance terbitan Kastrat BEM KM
UGM 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar