SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG

Selasa, 09 September 2014

Karya 6 Dibukukan (Esai)

KEDAULATAN ENERGI HARUS MENJADI  HARAPAN SEMUA WARGA NEGARA

Karya: Faiz Deja Ramadhan
            Menjadi negara berdaulat merupakan impian semua bangsa dan warga negaranya, dari kedaulatan tersebut lahirlah kesejahteraan keadilan serta kemakmuran suatu bangsa yang membuat bangsa itu maju juga dhormati dan dihargai oleh bangsa-bangsa lain diseluruh dunia. Namun demi mencapai indikator kedaulatan, suatu negara haruslah bekerja keras baik dari pemerintahannya maupun masyarakatnya untuk mewujudkan cita-cita kedaulatan itu. Sebenarnya kedaulatan pun tidak hanya mengenai satu sektor atau bidang kehidupan melainkan banyak sektor kehidupan yang bersifat kompleks yang dimiliki dan diurus sendiri oleh negara.

Kedaulatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kekuasaan tertinggi atas pemerintahan negara. Maka dari itu dapat disimpulkan dengan singkat bahwa kedaulatan adalah semua yang ada di negara tersebut dikuasai oleh pemerintahan negara itu sendiri. Kita tinggal di negara yang memiliki banyak kekayaan dan permata akan keanekaragaman, kita mengetahui bahwa negara kita tercinta yaitu Indonesia adalah negeri dengan sumber daya alam yang melimpah sehingga mempotensikan negara ini tersebut menjadi negara maju , adil bahkan bisa berdaulat. Namun apa yang kita lihat sekarang, benarkah Indonesia yang kita cintai ini sudah menjadi negara yang berdaulat?

Indonesia yang kita kenal adalah negara dengan bentuk kepulauan lebih dari tujuh belas ribu pulau berada di negeri ini, yang lima puluh persen lebih negeri ini pun memiliki laut dan luas kepulauannya dari ujung barat di Pulau Sabang dan ujung timur di Kota Merauke pulau Papua.  Tidak hanya masalah daratan dan banyaknya lautan sumber daya maritim yang ada di laut Indonesia sangatlah kaya dari musai hasil perikananan oleh nelayan, mutiara, keanekaragaman spesies dan lainnya. Selain kekayaan di lautan di daratan Indonesia juga memiliki kekayaan hampir semua di sektor kehidupan pertanian, peternakan, perkebunan, tambang, perminyakan, bahkan hingga tambang energi alternatif pun di Indonesia ada dan banyak meskipun belum semuanya dieksplorasi dan dikelola dengan baik.

Jika dapat dihitung kekayaan negeri ini, amatlah banyak dan sulit dihitung, tetapi mengapa negeri ini masih tidak berdaulat dan sulit dianggap menjadi negeri yang berdaulat bahkan negara maju atau menjadi negara yang makmur. Sebut saja beberapa faktor yang membuat kedaulatan di negeri ini terhambat, yaitu besarnya utang negara kepada negara-negara lain, besarnya jumlah impor pangan padahal kekayaan pangan di negeri ini melimpah ruah, yang paling terlihat menjadi faktor ketidakberhasilannya Indonesia ini untuk menjadi negara  berdaulat adalah kemiskinan, pengangguran, dan praktek korupsi serta penyelewengan uang-uang negara oleh pihak yang tidak bertanggung jawab semakin merajalela. Serta yang paling penting dari segi sumber daya energi dan mineral adalah  pertambangan, dan perminyakan di Indonesia sembilan puluh persen lebih sahamnya dikuasai oleh perusahaan-perusahaan asing, sangat Ironis bukan?

Semua permasalahan bangsa yang disebutkan sebelumnya dapat membuat kita berpikir dan menarik benang merah bahwasanya Indonesia membutuhkan perjuangan demi mendapatkan status kedaulatan terhadap yang pertama kedaulatan pangan dan kedaulatan energi. Untuk memberikan solusi terhadap kedaulatan pangan saya hanya menekankan kepada semua warga negara Indonesia untuk membeli dan menikmati hasil bumi Indonesia sendiri tanpa harus memakan makanan-makanan impor yang jelas tidak menguntungkan bagi negara kita. Kemudian untuk kedaulatan energi inilah yang menjadi bekal dan cambuk seuluruh warga Indonesia untuk sadar dan membuka mata agar kita memperjuangkan apa yang menjadi tanggung jawab kita ke depan demi mendaulatkan energi Indonesia. Saya juga ingin mengatakan satu kalimat “Jadikanlah harapan kedaulatan energi Indonesia menjadi kedaulatan kita semua sebagai warga negara, bukan hanya diimpikan tapi juga diharapkan dan diperjuangkan!” Lalu dengan cara apa kita memperjuangkan harapan tersebut ? Itulah yang menjadi pertanyaan besar dan sulit dilakukan oleh semua orang.

Sama seperti halnya negara yang menginginkan rakyatnya bahagia, hidup makmur dan sejahtera serta berkecukupan, maka semua orang juga memiliki rasa dan hasrat untuk membahagiakan dirinya sendiri, memakmurkan kehidupannya, serta hidup sejahtera bahkan kaya raya karena itulah yang menjadi  indikator-indikator kebahagiaan seseorang. Seseorang tak akan bisa bahagia, hidup sejahtera bahkan kaya raya apabila tidak berusaha dan bekerja,  salah satu bentuk usaha dan pekerjaan tersebut dimulai sejak manusia itu kecil yaitu dengan mengenyam pendidikan di bangku sekolah baik dari dasar, menengah, menengah atas hingga perguruan tinggi. Semua dilakoni oleh seseorang untuk mendapatkan pendidikan yang nantinya menjadi bekal pekerjaan mereka di masa depan.

Perguruan tinggi pun kini berlomba-lomba membuka jurusan dan program studi yang menarik minat banyak generasi bangsa di mana jurusan-jurusan tersebut memiliki peluang prospek pekerjaan yang sangat bagus dan dapat memberikan upah tinggi terhadap para pegawainya salah satunya adalah prospek bekerja di bidang eksplorasi-eksplorasi energi seperti perminyakan, pertambangan, gas alam dan energi seperti panas bumi, dan lain-lain. Jurusan-jurusan yang mendukung sektor-sektor itu sebut saja Geologi, Geofisika, teknik pertambangan, teknik perminyakan, teknik kimia, teknik metalurgi dan sebagainya dimana pada tahun-tahun sekarang jurusan tersebut sangat banyak diminati bagi para calon mahasiswa baru di semua perguruan tinggi sebabnya adalah iming-iming upah atau gaji yang besar ketika mereka telah lulus dan bekerja pada bidang itu.

Memang tidak salah apabila seseroang mengharapkan apresiasi yang besar berupa gaji atau bayaran yang besar atas hasil kerja keras dan jerih payahnya. Namun yang perlu kita sadari adalah betapa singkatnya hidup ini apabila hanya mengharapkan sejumlah uang untuk membiayai hidup, apakah kita tidak ingin memajukan bangsa ini dan merebut kembali kedaulatan energi bangsa Indonesia yang kini sudah dikuasai pundi-pundi negara asing, yang itu juga terus menerus mengeruk hasil kekayaan alam negara kita tanpa adanya keuntungan yang berarti bagi negara ini. Sah saja apabila seseorang menikmati gaji hasil kerja kerasnya dari sebuah perusahaan asing yang memegang kendali energi bangsa ini, dan dengan menghamburkan uang demi kepentingan pribadi yang diinginkan, namun apakah kita tidak malu dan tidak punya hati untuk sebentar saja memikirkan nasib warga negara Indonesia yang lain yang tidak sebenruntung kita ketika ia sulit dan tidak mampu membeli bensin dari harga yang keuntungannya kita nikmati sebagai gaji kita. Ketika kita tertidur nyenyak di kasur yang empuk dengan listrik yang cukup menerangi malam kita namun apakah kita tidak memikirkan nasib saudara-saudara kita di pelosok yang membutuhkan bahan bakar atau energi untuk menghidupkan listrik di desanya bahkan hanya bercahayakan lampu lilin ketika tidurnya.


Inilah yang ingin saya pesankan kepada siapapun orang yang membaca bacaan ini untuk dia menaruh harapan dihatinya agar kedaulatan di negeri Indonesia kita tercinta ini bisa kita harapkan di dalam hati kita masing-masing sebagai seluruh warga negara Indonesia. Dijadikan harapan yang baik, maka perjuangan dan usaha yang kita lakukan pun harus nyata terutama pada kedaulatan energi, boleh saja kita menikmati enaknya hidup dengan gaji tinggi hasil kerja keras di perusahaan asing demi membahagiakan hidup kita pribadi dan keluarga kita, namun jangan sampai itu berlangsung terlalu lama dan melupakan tanggung jawab kita sebagai warga negara Indonesia untuk memajukan Indonesia dan mendaulatkan segala sumber daya energi di tanah air ini. Semoga harapan kita tercapai dengan restu Tuhan Yang Maha Esa dan dengan upaya kerja keras yang kita bangun sebagai warga negara yang berbakti terhadap nusa bangsanya. Aamiin.

Esai ini juga dapat dibaca dalam Buku Gadjah Mada Rainsinance terbitan Kastrat BEM KM UGM 2013  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar