Juli
Sedang Apa?
Karya:
Faiz Deja Ramadhan
Suara
gaduh memecah genderang,
Asap
mengepul dalam dapur yang masih remang,
Kampung
dingin dihangatkan kepul nasi dan lauk sahur,
Adzan
bersahut dalam sunyi kampung,
Mengakhiri
peristiwa subuh sebuah kampung,
Hitungan
hari penuh harap,
Bulan
penuh angan-angan dan mimpi,
Bulan
suci yang disambut gempita,
Anak-anak
menahan lapar di bawah terik matahari,
Perang
petasan pengisi puasa,
Menanti
adzan kembali di sore hari,
Gegap
gempita perebutan sang juara,
Hingga
hari kemenangan di kampung yang sunyi,
Keriangan
dengan ketupat dan tangis maaf,
Hanya
bunda, anak, bapak, dan para perantau,
Memadati
kampung yang akan sepi lagi setelah peristiwa suci di bulan Juli.
(Yogyakarta,
14 Juli 2014)
Puisi ini juga dapat dibaca dalam Buku Kumpulan Puisi Pada Negeri Aku Berpuisi
oleh Penerbit Sahabat Goresan Pena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar