Khatam Quran Vira
Karya : Faiz
Deja Ramadhan
Terik siang masih menyelimuti bumi,
matahari seakan sedang berada di posisi terpuncaknya. Jemuran Bu Nisa terlihat
sudah kering padahal baru dijemur sekitar dua jam yang lalu. Jam dinding
berdetak menunjukan waktu pukul satu siang. Segala kegiatan di dapur nampak
sepi karena hari ini masih merupakan hari di Bulan Ramadhan, kegiatan Bu Nisa
di rumah selain mencuci di pagi hari pada bulan puasa ini beliau juga menunggu
dengan setia putrinya Vira yang biasanya pulang sekolah sebentar lagi. Bu Nisa
sudah mencuci pakaian dan perlatan makan rumah tangga pada pagi hari, dia juga
sudah membeli bahan makanan di tukang sayur yang setiap pagi berkeliling di
sekitar kompleks rumahnya. Bu Nisa akan memasak pada waktu sore hari sebelum
berbuka puasa. Selain mencuci dan menjemur, beliau juga membersihkan rumah
khususnya kamar Vira dan tempat tidurnya. Jadwal Vira pulang sekolah umumnya
pukul satu siang namun terkadang terlambat karena bus sekolahnya juga bisa
terjebak macet di jalan raya. Sepulang sekolah Vira di bulan puasa ini, dia
akan langsung melaksanakan Sholat Zuhur jika belum melakukan sholat di sekolah.
Vira akan bercerita sedikit kepada ibunya tentang sekolah hari ini lalu dia
akan melanjutkan tidur siang di kamarnya hingga waktu Ashar datang maka Vira
bangun dan bergeas pergi menuju Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) tempat dia
mengaji. Sepulang mengaji Vira pasti langsung membantu ibunya untuk memasak
hidangan berbuka.
Bus sekolah Vira tiba, Pak Supir
membunyikan klakson untuk memberikan pertanda bahwa Vira telah sampai rumah. Bu
Nisa yang mendengar bunyi klakson tersebut pun langsung berlari ke depan rumah
untuk menyambut putri semata wayangnya yang baru pulang sekolah. Bu Nisa
langsung menyuruh Vira mengganti pakaian sekolahnya dan melaksanakan Sholat
Zuhur. Setelah semuanya dilakukan Vira, dia pun langsung beranjak ke tempat
tidur di kamarnya, namun sebelum tidur Vira memanggil ibunya dan memberitahukan
sesuatu hal.
“Ibu ini hari
puasa ke berapa ya Bu?” Tanya Vira.
“Oh ini hari
kesembilanVira, kenapa emang ?” Kata Bu Nisa.
“Tidak apa-apa
Bu. Kata Ustadzah Ami Vira sebentar lagi bakal khatam Quran karena Vira sudah
sampai juz dua sembilan akhir.”
“Wah, hebat Vira
anak Ibu! Alhamdulillah. Berarti Vira bakal masuk Juz tiga puluh sebentar lagi
lalu khatam Quran deh.”
“Iya Bu. Doain
Vira ya Bu, Vira tidur siang dulu.”
“Oke Vira,
jangan lupa bangun untuk Sholat Ashar ya Nak !”
“Siap Bu !”
Bu Nisa pun
keluar dan menutup pintu kamar Vira dengan senyum sumringah. Bu Nisa tak
menyangka bahwa anaknya yang baru duduk di kelas tiga SD tersebut sudah mau
khatam Al-Quran. Vira memang sudah mengaji sejak waktu kecil namun baru memulai
untuk mengkhatamkan Al-Quran baru sekitar delapan bulan yang lalu. Vira memang
rajin mengaji dan Bu Nisa bersyukur karena Vira putrinya selalu berusaha
memiliki sifat shalihah.
Hari-hari di bulan puasa tetap
berlanjut menginjak di hari ke lima belas, Vira mengatakan pada ibunya bahwa
sebentar lagi dia akan mengkhatamkan Al-Quran dengan menuntaskan sekitar dua
puluh surat lagi. Bu Nisa pun menginginkan Vira untuk mengkhatamkan Al-Quran
ketika malam ketujuh belas Ramadhan atau bertepatan dengan peringatan Nuzulul
Quran yaitu malam diturunkannya Al-Quran oleh Allah SWT kepada Rasulullah
Muhammad SAW melalui malaikat Jibril sebagai malaikat penyampai wahyu. Bu Nisa
pun menjanjikan untuk mengungkapkan rasa syukur atas khatam Quran Vira nantinya,
maka Bu Nisa akan memasak banyak hidangan untuk dibagikan dan diberikan kepada
tetangga sekitar, anak yatim piatu di sekitar kompleks rumah dan para pengurus
masjid ketika makan sahur setelah malamnya, malam ketujuh belas Vira
mengkhatamkan Al-Quran.
Malam ketujuh belas bulan Ramadhan
pun tiba, Bu Nisa telah mempersiapkan semuanya termasuk janjinya kepada Vira
apabila dia berhasil mengkhatamkan Al Quran maka akan membagikan hidangan sahur
ke beberapa tetangga, anak yatim dan pengurus masjid. Suami Bu Nisa, ayah Vira
yaitu Pak Andi juga sangat senang bahwa anaknya akan mengkhatamkan Al-Quran di
malam Nuzulul Quran. Pak Andi dan Bu Nisa merasa bangga bahwa putri semata
wayang mereka akan khatam Quran di malam Nuzulul Quran mereka bersyukur
dikarunai putri shalihah seperti Vira. Shalat Tarawih di masjid telah usai, di
dalam masjid Vira telah duduk berhadapan dengan Ustadzah Ami dengan Al-Quran
yang terbuka dihadapan Vira dan akan segera dia baca. Sekiranya ada sepuluh
surat lagi, yaitu sepuluh surat terakhir di juz tiga puluh. Bu Nisa dan Pak
Andi menyaksikan Vira, putri mereka akan membaca sepuluh surat terakhir Al-Quran
dan akan segera mengkhatamkan Al-Quran. Setelah selesai membaca Al-Quran hingga
juz tiga puluh terakhir, Ustadzah Ami pun mengucapkan selamat kepada Vira
karena telah mengkhatamkan Al-Quran dan mendoakan Vira agar kelak menjadi anak
yang selalu shalihah dan berbakti pada nusa, bangsa dan agama juga orang tua.
Bu Nisa memeluk erat putrinya, Vira.
Bu Nisa meneteskan air mata karena terharu akan kemampuan Vira anaknya yang
mampu mengkhatamkan Quran di usia belia. Bu Nisa pun menepati janjinya dan
membagikan hidangan ketika makan sahur kepada mereka yang membutuhkan, semua
tetangga dan orang yang diberikan hidangan itu pun senang dan ikut mendoakan
Vira agar menjadi anak shalihah. Malam Nuzulul Quran yang sungguh menginspirasi
dari Vira, putri Bu Nisa yang belia. Kita juga harus meniru semangat Vira yang meskipun
masih kecil, dia tidak pernah lelah membaca firman-firman-Nya di dalam
Al-Quran.
Cerita ini juga dapat dibaca di dalam Buku
Cerita di Hari Besar Islam diterbitkan oleh Penerbit Asrifa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar