SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG

Rabu, 10 September 2014

Karya 15 Dibukukan (Cerpen)

Piala Dunia Pertama Adikku
 Karya: Faiz Deja Ramadhan

            Sekarang Zidan, adikku masih duduk di bangku kelas 4 SD, euforia piala dunia alias world cup mewarnai hari-hari UAS atau Ujian Akhir Semesternya. Malam hari mungkin banyak bapak-bapak termasuk ayahnya melakukan ronda sambil menonton pertandingan bola piala dunia tersebut, sehingga membuatnya kadang sulit tidur karena suara kehebohan mereka ketika menonton.

            Sepertinya ayah memang sedang merasakan kebebesannya di rumah, kebebasan untuk menyaksikan pertandingan bola piala dunia setiap malamnya sepulang bekerja dan sedikit lupa bahwa putra bungsunya sedang menghadapi ujian semester SD. Ketika itu di rumah memang sedang tidak ada ibu, ibuku pergi ke Pekanbaru, Riau karena tiga hari sebelum Zidan memulai ujian semester, nenekku meninggal dunia. Ibuku ketika mendengar berita itu memang sangat terkejut dan sedih sehingga ayah mengizinkan ibu pergi bersama adik perempuanku ke Pekanbaru. Sementara ayah, Zidan dan aku tetap di rumah karena aku juga akan menemani Zidan menghadapi ujian akhir.

            Beginilah petama kalinya ujian Zidan sebelum dia nanti mengalami kenaikan ke kelas lima, ujian yang diwarnai dengan hiruk pikuk piala dunia pertama yang dia baru pahami dan dapat kami saksikan di TV. Walau tanpa kehadiran ibu namun ibu tetap menelpon setiap malam dan memberi dukungan juga doa.
           

Pada hari keempat ujian, akhirnya perhelatan besar piala dunia selesai dengan penutupan pertandingan final antara tim negara Jerman melawan tim negara Argentina. Meski berakhir dengan drama pertandingan tragis karena skor permainan berimbang 1-0 untuk Jerman. Jerman mampu memasukan bola ke gawang Argentina tanpa dugaan. Kemenangan tim kesebelasan Der Panser ini membuat kebanggaan terbesar pada pendukung mereka seperti aku, Zidan dan ayahku. Seluruh dunia juga seakan bangga dan merayakan kemenangan Jerman. Dari piala dunia pertamanya ini,  Zidan sadar kemenangan itu bisa kita raih dengan usaha keras. Dia berkata bahwa Piala Dunia 2014 membuatnya semangat menghadapi ujian dan membuktikan doa ibu serta mengajarkannya agar tetap berusaha hingga menjadi juara.

Cerpen ini dapat dilihat dalam Buku Serba-Serbi Piala Dunia diterbitkan oleh Goresan Pena Publishing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar