Piala
Dunia Pertama Adikku
Karya:
Faiz Deja Ramadhan
Sekarang
Zidan, adikku masih duduk di bangku kelas 4 SD, euforia piala dunia alias world cup mewarnai hari-hari UAS atau Ujian
Akhir Semesternya. Malam hari mungkin banyak bapak-bapak termasuk ayahnya melakukan
ronda sambil menonton pertandingan bola piala dunia tersebut, sehingga
membuatnya kadang sulit tidur karena suara kehebohan mereka ketika menonton.
Sepertinya
ayah memang sedang merasakan kebebesannya di rumah, kebebasan untuk menyaksikan
pertandingan bola piala dunia setiap malamnya sepulang bekerja dan sedikit lupa
bahwa putra bungsunya sedang menghadapi ujian semester SD. Ketika itu di rumah
memang sedang tidak ada ibu, ibuku pergi ke Pekanbaru, Riau karena tiga hari
sebelum Zidan memulai ujian semester, nenekku meninggal dunia. Ibuku ketika
mendengar berita itu memang sangat terkejut dan sedih sehingga ayah mengizinkan
ibu pergi bersama adik perempuanku ke Pekanbaru. Sementara ayah, Zidan dan aku
tetap di rumah karena aku juga akan menemani Zidan menghadapi ujian akhir.
Beginilah
petama kalinya ujian Zidan sebelum dia nanti mengalami kenaikan ke kelas lima,
ujian yang diwarnai dengan hiruk pikuk piala dunia pertama yang dia baru pahami
dan dapat kami saksikan di TV. Walau tanpa kehadiran ibu namun ibu tetap
menelpon setiap malam dan memberi dukungan juga doa.
Pada hari keempat ujian,
akhirnya perhelatan besar piala dunia selesai dengan penutupan pertandingan
final antara tim negara Jerman melawan tim negara Argentina. Meski berakhir
dengan drama pertandingan tragis karena skor permainan berimbang 1-0 untuk
Jerman. Jerman mampu memasukan bola ke gawang Argentina tanpa dugaan.
Kemenangan tim kesebelasan Der Panser ini membuat kebanggaan terbesar pada
pendukung mereka seperti aku, Zidan dan ayahku. Seluruh dunia juga seakan
bangga dan merayakan kemenangan Jerman. Dari piala dunia pertamanya ini, Zidan sadar kemenangan itu bisa kita raih
dengan usaha keras. Dia berkata bahwa Piala Dunia 2014 membuatnya semangat
menghadapi ujian dan membuktikan doa ibu serta mengajarkannya agar tetap
berusaha hingga menjadi juara.
Cerpen ini dapat dilihat dalam Buku
Serba-Serbi Piala Dunia diterbitkan oleh Goresan Pena Publishing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar