SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG

Minggu, 21 Agustus 2016

Karya 60 (Esai) Juara 3

Alam Indonesia Antara Harta dan Petaka
Faiz Deja Ramadhan

            Republik Indonesia merupakan negara yang berusia 70 tahun sejak proklamasi kemerdekaannya yaitu 17 Agustus 1945. Indonesia dikenal sebagai negara yang besar dengan luas wilayah lebih dari 1.900.000 kilometer persegi dan merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau sehingga membuat Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia. Dari banyaknya pulau dan kepulauan di Indonesia maka menjadikan Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak di urutan ke empat di dunia, penduduk yang tersebar di wilayah berbeda-beda membuat masyarakat Indonesia memiliki banyak keanekargaman, seperti: suku bangsa, etnis, bahasa budaya dan agama.
            Secara astronomis letak wilayah Indonesia terletak di 60LU - 110LS dan 950BT - 1410BT dan berada tepat di garis ekuator bumi atau garis khatulistiwa, maka dari posisi Indonesia membuat wilayahnya berada pada zona beriklim tropis atau wilayah dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Iklim tropis menjadi faktor yang membuat wilayah Indonesia subur dan hijau dengan banyaknya hutan dan pepohonan. Secara geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar dan berada tepat pada garis khatulistiwa, diapit oleh dua samudera luas, yakni: Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Indonesia juga diapit oleh dua buah benua yaitu: Benua Asia dan Benua Australia.
            Dari aspek geologis, pembentukan wilayah-wilayah di Indonesia disusun oleh struktur dan macam-macam formasi batuan yang kompleks. Secara tektonik lempeng, Indonesia merupakan wilayah yang menjadi pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Pertemuan tiga lempeng bumi tersebut mengakibatkan tumbukan konvergen yang membuat penunjaman antar satu lempeng terhadap lempeng lainnya sehingga membentuk zona subduksi. Zona subduksi di wilayah Indonesia berupa penunjaman lempeng kerak samudera ke dalam kerak benua, hal ini juga mengakibatkan Indonesia termasuk ke dalam Ring of Fire atau cincin gunung api di dunia karena zona subduksi yang seperti itu membuat magma bergerak ke atas permukaan dan mudah menembus zona lemah permukaan bumi serta menciptakan aktivitas vulkanik yang membentuk gunung api. Itulah sebabnya mengapa alam Indonesia memiliki banyak sekali gunung api. Dari gunung api yang bersifat aktif dan juga pasif atau tertidur dari aktivitas vulkanik maupun erupsi. Gunung api yang aktivitasnya cukup tinggi dan sering menjadi perhatian dunia, antara lain: Gunung Merapi di Yogyakarta, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda serta masih banyak gunung api lainnya. Dari banyak gunung api yang menjulang tinggi di wilayah pulau-pulau besar dan kepulauan Indonesia menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak  pemandangan alam yang sangat indah. Beberapa gunung lainnya, seperti Gunung Bromo dan Gunung Semeru di Jawa Timur, Gunung Kerinci di Jambi, Gunung Papandayan di Jawa Barat, sering dijadikan ikon keindahan alam Indonesia serta menjadi tujuan pariwisata baik domestik maupun internasional. Gunung api dan wilayah pegunungan di Indonesia umumnya dilengkapi dengan hutan-hutan yang hijau, sejuk dan asri. Hutan tumbuh dari banyaknya jenis pepohonan yang dapat tumbuh subur di tanah Indonesia karena beriklim tropis seperti yang disebutkan di atas. Selain itu aktivitas gunung api yang menjadi harta keindahan alam juga memiliki potensi bencana berupa letusan gunung api. Namun letusan gunung api bukanlah tanpa manfaat dan hikmah yang menjadi petaka pembawa sengsara. Bencana tersebut juga membawa manfaat, apabila letusan gunung api terjadi maka membuat magma yang keluar menjadi lahar serta abu piroklastik hasil erupsi yang pada awalnya membungihanguskan dan mematikan bagi makhluk hidup di sekitar gunung api, akan tetapi kedua hasil erupsi atau letusan gunung api tersebut akhirnya akan menjadi zat hara yang dapat menyuburkan tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
            Keindahan alam Indonesia juga tidak hanya terdapat di gunung, pegunungan dan dataran tinggi, tetapi juga terdapat keindahan lautan Indonesia yang luas dan menjadi bagian hampir tiga per empat dari luas wilayah negara Indonesia secara keseluruhan. Beberapa objek taman bawah laut dan pantai yang indah menjadi andalan daya tarik wisata sebagai sebuah pesona Indonesia. Laut dan pantai yang indah tak terlepas dari proses pembentukan batuan di wilayah Indonesia yang begitu kompleks serta membentuk lingkungan pengendapan batuan dengan kondisi baik sebagai tempat tinggal makhluk hidup bawah laut dan juga pembentukan pantai dengan pasir baik berwarna putih, kuning atau hitam yang semuanya terdapat di Indonesia. Selain itu lingkungan pengendapan bawah laut juga membentuk kandungan sumber daya alam yang sangat berharga seperti minyak bumi yang berasal dari pengendapan fosil, sehingga dapat dijadikan sumber daya energi atau bahan bakar. Beberapa laut dan pantai Indonesia juga menjadi tempat tinggal banyaknya spesies baik flora dan fauna terutama di bawah laut. Salah satu andalan taman bawah laut Indonesia adalah Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara. Wakatobi menjadi jantung segitiga karang dunia karena memiliki 650 spesies terumbu karang dari total 750 spesies terumbu karang di dunia. Taman bawah laut lainnya yang termasuk segitiga karang dunia, antara lain: Bunaken dan Teluk Tomini. Serta tempat-tempat keindahan alam bawah laut dan pantai tersebar luas hampir di seluruh wilayah Indonesia, seperti:  Raja Ampat di Papua, Kepulauan Seribu di Jakarta, Lombok di Nusa Tenggara Barat, Pantai Kuta di Bali, Kepulauan Berau di Kalimantan, Kepulauan Belitung dan masih banyak tempat lainnya.
            Selain gunung dan laut, wilayah Indonesia yang dilengkapi dengan kesuburan juga memiliki banyak hutan yang hijau dan persawahan juga ladang sebagai hasil pertanian bagi masyarakat Indonesia, sehingga Indonesia disebut pula sebagai negara agraris. Hutan yang hijau dan subur di Indonesia pada dataran tinggi juga memiliki kondisi sejuk dengan keindahan alam yang beraneka ragam seperti sungai dan air terjun. Beberapa air terjun menjadi andalan objek wisata Indonesia, seperti: Tawangmangu di Jawa Tengah, Mardakaripura di Jawa Timur, Cilember di Jawa Barat dan sebagainya. Fenomena alam khusus seperti sabana pun ada di Indonesia seperti Taman Baluran di Jawa Timur dan Gumuk Pasir di Yogyakarta yang menjadi salah satu dari tiga gumuk pasir di dunia. Hutan, gunung, sungai, sawah, ladang, pantai dan laut yang banyak berada di wilayah Indonesia sangatlah indah, keindahan alam Indonesia menjadi anugerah terbesar dari Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga menjadikan negeri ini negeri yang besar dan memiliki banyak sumber daya alam yang mencukupi hampir di berbagai sektor negara seperti pertanian, kelautan, perikanan, kehutanan, pertambangan, energi, sumber daya mineral, pariwisata yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan perdagangan dan ekonomi negara yang baik dan terciptanya masyarakat sejahtera, adil dan makmur.
            Namun anugerah terbesar dan terindah yang dimiliki masyarakat Indonesia seakan kurang disyukuri. Pada kenyataannya anugerah alam yang sungguh tidak dimiliki negara lain hanya dimanfaatkan untuk kegiatan eksploitasi dan pemenuhan kebutuhan sumber daya alam tanpa dipahami sisi lain keindahan alam seperti potensi bencana dan pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan tanpa diperhatikan kelestarian lingkungannya hanya akan membawa petaka bagi masyarakat Indonesia sendiri. Anugerah berupa keindahan alam dan keberadaan sumber daya alam yang melimpah di bumi Indonesia menjadi harta yang sangat berharga sekaligus petaka bagi masyarakat Indonesia. Seperti halnya ketika seseorang diberi kecerdasan namun kecerdasannya digunakan untuk kesombongan dan kejahatan maka kecerdasan tersebut hanya akan menjadi petaka bagi dirinya. Untuk itu masyarakat Indonesia harus mensyukuri, menjaga dan melestaraikan alam negernya yang sudah diberikan Tuhan dengan cara memahami alam dari pembelajaran yang telah terjadi selama ini.
            Umur bumi yang sudah mencapai 4 milyar tahun membuat banyak kondiis alam di planet bumi jauh berbeda dari kondisi pada awalnya ketika pertama diciptakan. Keseimbangan alam yang di bumi semakin hari semakin berkurang sehingga menimbulkan dampak negatif dan anomali pada fenomena alam yang ada. Beberapa istilah seperti perubahan iklim, efek rumah kaca dan cuaca esktrim cukup menggambarkan suatu dampak perubahan kondisi kesimbangan alam ke arah negatif. Hal ini ditandai dengan banyak muncul bencana alam dan fenomena alam yang tak biasa seperti kondisi cuaca ketika terjadinya perubahan iklim. Hal ini terjadi pula di Indonesia beberapa bencana alam muncul akibat perubahan keseimbangan alam pada wilayah negeri yang dahulu disebut sebagai Nusantara. Bencana alam yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh dua faktor yakni faktor alami dan faktor akibat makhluk hidup khususnya manusia. Bencana tidak akan muncul jika tanpa sebab seperti halnya tidak ada asap apabila tidak ada api. Kerusakan alam yang diakibatkan manusia sering dikaitkan dengan faktor datangnya bencana alam di Indonesia. Bencana yang terjadi selama sepuluh tahun terkahir di Indonesia seperti kabut asap, luapan lumpur Lapindo, banjir, tanah longsor dan amblasan tanah umumnya merupakan bencana akibat aktivitas manusia yang sering berlebihan mengeksploitasi atau memanfaatkan sumber daya alam tanpa memerhatikan kelestarian lingkungan yang seharusnya dilakukan. Sementara bencana seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami ialah merupakan bencana yang terjadi akibat aktivitas alam dan bumi namun apabila masyarakat Indonesia dapat memahami aktivitas alam yang ada serta memiliki sikap tanggap bencana dalam melakukan mitigasi bencana dengan baik maka bencana-bencana alami tersebut bukanlah menjadi suatu petaka melainkan hanya akan menajdi suatu pembelajaran dan hikmah yang dapat dipetik.
            Kita masih teringat akan peristiwa kebakaran hutan yang beberapa waktu lalu terjadi dimana dampak sangat buruk seperti kabut asap yang membuat kualitas udara bersih tidak dapat dinikmati banyak orang yang bertempat tinggal di daerah-daerah sekitar kebakaran hutan tersebut. Beberapa masyarakat di berbagai provinsi, seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah dan masyarakat di provinsi lainnya menjadi terganggu aktivitasnya akibat kekurangan udara bersih yang ditimbulkan kabut asap. Bahkan bencana kabut asap ini juga menyebar hingga mengganggu kualitas udara di negara tetangga Indonesia seperti Malaysia dan Singapura. Peristiwa  ini memaksa sejumlah pihak terutama pemerintah untuk kembali menyadari pentingnya kegiatan pelestarian lingkungan meskipun eksploitasi dan pemanfaatan sumber daya di hutan tetap dilakukan. Dalam solusi konkretnya adalah tidak menebang hutan sembarangan apalagi membakar pepohonan di hutan untuk membuka jalan dan lahan kelapa sawit ataupun memanen hasil hutan lainnya.
            Bencana banjir merupakan bencana yang lebih sering disebabkan oleh perilaku masyarakat yang tidak menghargai alam seperti membuang sampah sembrangan, membangun pemukiman padat di dekat sungai dan tidak menciptakan sistem drainase yang baik membuat sungai mudah meluap dan menggenang hingga menimbulkan bencana banjir. Banyak daerah-daerah yang berstatus sebagai kota-kota besar di wilayah Indonesia sering mengalami musibah banjir salah satunya bahkan ibukota negara Indonesia yaitu Kota Jakarta. Solusi yang paling tepat adalah membiasakan perilaku hidup bersih terutama menciptakan kebersihan lingkungan serta memperhatikan kondisi alam di tengah pembangunan misalkan menciptakan sistem drainase yang baik di pemukiman penduduk, perkantoran dan tata kota terhadap sumur resapan air dan ruang terbuka hijau menjadi prioritas dibandingkan membangun banyak gedung mewah yang menghambat peresapan air.
              Untuk bencana longsor dan amblasan tanah keduanya merupakan bencana alam akibat aktivitas manusia yang umumnya menggunakan lahan atau tanah di daerah-daerah rawan. Longsor akan terjadi apabila tanah tidak memiliki kestabilan umumnya hal tersebut dipengaruhi oleh komposisi tanah dan kondisi alam. Sebagai contoh apabila membangun pemukiman di bawah atau di pinggir tebing tentu akan membuat potensi longsor yang besar sehingga longor dapat terjadi dan mengakibatkan pemukimn itu tertimbun atau runtuh dan menimbulkan korban jiwa. Sedangkan amblasan tanah terjadi pada umumnya di daerah-daerah pertambangan atau daerah dimana tanah memiliki ketidakstabilan pada kelembaman. Air tanah yang dikuras banyak hingga berlebihan dan daerah pertambangan yang dieksploitasi berlebihan akan mengurangi kualitas kestabilan tanah pada lokasi tersebut sehingga menimbulkan kerentanan tanah untuk amblas. Ini semua dapat diatasi apabila kita memanfaatkan hasil-hasil alam seperti air tanah dan hasil tambang secara baik tanpa berlebihan dan memperhatikan kelestarian lingkungan seperti menanam banyak pohon agar kerentanan tanah untuk amblas karena ketidakstabilan kelembaban tanah akan berkurang. Alam juga bukan merupakan tempat dimana kita dapat menguras hasilnya secara terus menerus maka dengan kata lain suatu saat hasil sumber daya alam di suatu lokasi bisa saja habis atau dihentikan kegiatan eksploitasinya agar menjaga kelestarian lingkungan dan siklus alam yang berlangsung. Hal inilah yang kurang dipahami masyarakat Indonesia sehingga sumber daya alam Indonesia semakin berkurang dan justru tidak menguntungkan bagi bangsa Indonesia sendiri tetapi hanya menguntungkan sekelompok orang bahkan memberi keuntungan bangsa asing karena penguasaan aset bangsa yang tidak dimiliki sepenuhnya oleh negara Indonesia.
            Contoh lain aktivitas manusia yang mengeksplotasi berlebihan sumber daya alam tanpa memerhatikan kondisi lingkungan adalah dampak yang ditimbulkan dari bencana luapan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Perisitiwa ini adalah bukti nyata bahwa manusia seharusnya dapat memanfaatkan alam dengan baik dan pengerjaan yang dipikirkan secara matang serta memerhatikan dampak lingkungan, bukan sebaliknya. Lumpur Sidoarjo adalah bencana nasional karena kelalaian manusia serta mengajarkan kepada masyarakat Indonesia untuk menjaga kelestarian alam bangsa dan memanfaatkan dengan baik sumber daya yang ada dengan pengerjaan yang teliti. Peristiwa ini sebaiknya tidak boleh terjadi lagi di Indonesia agar kerugian akibat bencana alam yang disebabkan aktivitas manusia tidak semakin bertambah.
            Di sisi lain terdapat bencana alam yang timbul dari aktivitas gejala alam sendiri. Gempa bumi merupakan bencana alam  yang disebabkan oleh tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi yang membuat pergerakan lempeng tektonik bumi sehingga menimbulkan getaran atau gempa. Gempa bumi diakibatkan oleh dua aktivitas yaitu aktivitas tektonik atau pergerakan lempeng tektonik dan aktivitas vulkanik sehingga menimbulkan gempa vulkanik yang dalam hal ini terjadi umumnya ketika suatu gunung api akan mengalami erupsi atau peningkatan aktivitas vulkanik. Gempa bumi merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, karena Indonesia merupakan zona subduksi dari pertemuan tiga lempeng toktonik sehingga sangat wajar apabila sikap tanggap bencana dan pembelajaran tentang mitigasi bencana gempa bumi perlu ditanamkan kepada seluruh penduduk Indonesia bahkan sejak usia dini. Gempa bumi bukanlah suatu bencana menakutkan dan petaka pembawa sengsara bagi negeri Indonesia apabila masyarakat memahami tentang aktivitas kebumian dan sejarah pembentukan geologis wilayah Indonesia sendiri. Gempa bumi merupakan proses alam yang normal karena setiap waktunya lempeng tektonik di bumi selalu bergerak. Indonesia juga dapat belajar dari Jepang, negara yang sering sekali dilanda gempa bumi karena posisi wilayahanya yang secara geologi tidak jauh seperti Indonesia yaitu zona tumbukan lempeng. Sedangkan tsunami sendiri merupakan bencana alam akibat naiknya permukaan air laut hingga menggenangi daratan, umumnya tsunami terjadi karena ada gempa bumi atau pergeseran lempeng bumi di dasar laut yang membuat kenaikan permukaan air laut. Dari adanya bencana gempa bumi dan tsunami maka diperlukan sikap kewaspadaan dan tanggap bencana serta pembelajaran mitigasi bencana untuk dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia karena apabila hal tersebut tertanam secara pribadi pada diri masyarakat masing-masing maka bencana bukanlah suatu petaka yang membawa penderitaan. Bencana perlu dipahami sebagai proses alam yang wajar dan ketika hal itu terjadi manusia harus memberikan ruang dan waktu untuk alam melakukan prosesnya. Manusia khususnya masyarakat Indonesia pun harus menghargai alam yang berproses meskipun berbentuk pada suatu bencana dan menjaga serta melestarikan lingkungan adalah cara  agar alam menemukan keseimbangannya.
            Bencana letusan gunung berapi adalah bencana yang juga sering terjadi di Indonesia. Sebagai negara yang wilayahnya termasuk ke dalam zona Ring of Fire atau cincin gunung api dunia seperti yang dijelaskan di atas karena aktivitas vulkanik dapat mudah terjadi di wilayah Indonesia akibat terbentuknya zona subduksi. Letusan gunung api di Indonesia sudah sering terjadi sejak jaman dahulu, beberapa gunung api di Indonesia mengalami letusan yang menghasilkan dampak seperti persebaran abu vulkanik dan getaran gempa vulkanik hingga sampai di negara bahkan benua lain. Gunung api di Indonesia yang letusannya berdampak mengganggu aktivitas manusia di seluruh dunia, antara lain: Gunung Krakatau, Gunung Toba yang sekarang menjadi Danau Toba dan Gunung Tambora.        Letusan gunung api juga merupakan proses alami yang membutuhkan waktu agar gunung api tersebut dapat melakukan erupsi serta bukanlah suatu bencana mengerikan apabila sikap tanggap bencana dan pemahaman mitigasi bencana dimiliki oleh penduduk yang tinggal di sekitar gunung api. Sebab terkadang masih banyak masyakarat yang belum memahami pentingnya aktivitas mtigasi bencana seperti banyak masyarakat yang tidak mau dievakuasi karena takut kehilangan harta benda mereka. Hal ini menjadi tugas pemerintah maupun seluruh masyarakat Indonesia yang memahami arti penting tanggap bencana agar mengajarkan pemahaman tentang pentingnya keselamatan ketika bencana terjadi.
            Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keindahan alam. Keindahan alam tersebut merupakan suatu anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan menjadi harta yang paling berharga bagi seluruh masyarakat Indonesia karena dibalik keindahan alam tersebut pula terdapat banyak kekayaan alam yang melimpah ruah dan dapat dimanfaatkan untuk kehidupan seluruh orang di negara Indonesia. Namun pemanfaatan atau eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan sering dilakukan masyarakat Indonesia sehingga melupakan bahwa akan ada dampak negatif apabila keseimbangan alam hilang karena terlalu berlebihan dalam memanfaatkan alam dan melupakan pentingnya melakukan kelestarian lingkungan. Akibatnya banyak bencana alam yang diakibatkan oleh manusia, seperti: banjir, tanah longsor, tanah yang amblas dan kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap. Selain itu masyarakat Indonesia pun belum mau memahami proses aktivitas alam yang berlaku seperti: gempa bumi, tsunami dan letusan gunung api. Alam juga melakukan gerak dan aktivitas sehingga menimbulkan bencana bagi manusia namun hal tersebut bukanlah suatu petaka apabila manusia memahami alam. Alam Indonesia adalah kekayaan terbesar bagi masyarakatnya, permadani bangsa yang perlu dijaga serta dilestarikan apabila ingin memanfaatkannya maka lakukanlah pemanfaatan dengan teliti dan tisak berlebihan serta tidak melupakan aspek kelestarian lingkungan agar keseimbangan alam tetap terjamin. Selain itu marilah kita memberikan ruang dan waktu untuk alam berproses, gempa bumi, tsunami dan letusan gunung api merupakan bagian dari proses alam yang harus dihargai oleh manusia maka manusia harus memiliki sikap tanggap bencana dan kesadaran melakukan mitigasi bencana. Masyarakat harus mau memahami segala proses alam dan kebumian yang terjadi terutama di wilayah Indonesia maka ketika bencana alam terjadi kita siap dan ikhlas untuk memberikan ruang dan waktu bagi alam untuk berproses, sehingga bencana tersebut tidak akan banyak menimbulkan banyak kerugian apalagi menimbulkan ketidakselamatan jiwa. Itulah mengapa alam Indonesia dapat menjadi suatu harta yang berharga atau menjadi petaka bagi masyarakatnya. Menjaga, melestarikan dan memahami alam merupakan suatu kewajiban manusia sebagai khalifah dan aktor sekaligus makhluk paling sempurna di bumi karena alam tidak membutuhkan manusia, tanpa manusia alam akan tetap ada dan berproses sedangkan manusia sangat membutuhkan alam untuk kehidupan mereka.

Referensi :
·         Nasir Abdul, 2014. Sejarah Sistem Fiskal Migas Indonesia. Jakarta. Grasindo
·         https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia (Diakses Jumat, 20 November 2015
·         Pukul 00:42 WIB)
·         https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara (Diakses Jumat, 20 November 2015 Pukul 01:03 WIB)
·         https://id.wikipedia.org/wiki/Tektonika_lempeng (Diakses Jumat, 20 November 2015 Pukul 01:53 WIB)
·         https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi (Diakses Jumat, 20 November 2015 Pukul 01:28 WIB)
·         https://id.wikipedia.org/wiki/Bumi (Diakses Jumat, 20 November 2015 Pukul 01:29 WIB)
·         https://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam (Diakses Jumat, 20 November 2015 Pukul 01:30 WIB)
·         https://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia (Diakses Jumat, 20 November 2015 Pukul 01:48 WIB)
·         https://id.wikipedia.org/wiki/Letusan_gunung (Diakses Jumat, 20 November 2015 Pukul 01:38 WIB)
·         https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi (Diakses Jumat, 20 November 2015 Pukul 01:18 WIB)

·         https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_gunung_berapi_di_Indonesia (Diakses Jumat, 20 November 2015 Pukul 01:19 WIB)

Esai ini menjadi Juara III Lomba Esai 70 Wajah Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar