SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG

Jumat, 23 Januari 2015

Karya 31 Dibukukan (Cerpen)

MOVE ON?
Karya : Faiz Deja Ramadhan

“Move on, perpindahan dari satu kondisi ke dalam kondisi yang baru.” Itu kalau menurutku. Kata tersebut serasa menjadi trend saat ini bersama dengan jajaran kata lainnya seperti galau, alay, hingga cabe-cabean. Move on bagi sebagian orang adalah hal yang menakutkan, bagiku juga. “Ya kali aja, lama dan nyaman dengan sesuatu yang dulu harus dilepas lalu berpindah ke yang lain.” Aku mengalami hal tersebut, bukan masalah cinta karena seumur hidup aku hanya memiliki cinta sejati untuk ibuku saja, dan apapun yang mengatas namakan cinta juga pasti akan berpisah karena itu adalah hal wajar. Semua orang harus move on karena cinta. Tapi aku tak pernah terjebak akan hal itu, cintaku setelah ibu adalah Kala (sebutan sayang), tanpa dia aku tidak akan move on. Itu komitmen.
Aku lebih susah move on dari masa kanak-kanak ke masa remaja dan dewasa. Aku masih seperti anak-anak hingga umurku yang sekarang. Jika teman-teman sibuk memikirkan tabungan untuk hari depan, aku justru sibuk memikirkan tabungan untuk bermain-main. Menjelajah tempat-tempat indah. Aku tak memikirkan sama sekali tentang menikah, tentang anak, bahkan ketika orang yang aku cintai, ibuku memohon untuk memikirkan hal itu. Bagiku duniaku masih begitu nyaman, seperti anak-anak yang suka dengan permen manis atau berlarian di halaman luas dengan teman-temannya. Aku suka boneka seperti halnya anak-anak, lelaki mana yang suka akan boneka sepertiku? Aku juga suka film kartun ketika remaja lain yang menganggap telah dewasa pergi ke bioskop demi film cinta atau laga. Dunia mereka serasa berbeda dengan duniaku yang masih seperti anak-anak, belum lagi mainan yang aku kumpulkan dari hadiah salah satu paket fast food. Stiker hadiah snack sarapan, hingga botol-botol parfum bergambar kartun. Mungkin banyak orang bilang aku tolol dan gagal move on ke fase remaja lalu dewasa, namun bagiku tak peduli namanya hidupku gagal atau tidak setiap hari adalah kegembiraan layaknya anak-anak.

Cerita ini adalah salah satu kontributor pada event "Gagal Move On" oleh Goresan Pena Publishing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar