SELAMAT DATANG
Kamis, 30 Desember 2010
Rabu, 27 Oktober 2010
Jumat, 15 Oktober 2010
Anak Indonesia Harapan Masa Depan
Walaupun masih berstatus negara berkembang namun Indonesia sangat berpengaruh di dunia, negara yang strategis di antara lalu lintas perdagangngan internasional, negara dengan sejuta kebudayaan, dan negara dengan pesona keindahan alam yang apik.
Namun pemerintah Indonesia dan seluruh masyarakat yang mengelola negeri ini tidak dapat membangun Indonesia menjadi negara maju dengan waktu secepat mungkin. Karena walaupun sudah banyak gedung-gedung dan mal-mal berdiri di setiap kota besar di Indonesia namun seharusnya pemerintah berpikir karena kemajuan dilihat dari hasil yang kita perjuangkan baik barang maupun jasa atau bahkan anak bangsa sekalipun. Maka seharusnya kemajuan Indonesia dimulai dari sawah- sawah subur yang ditanami demi produksi padi, jagung, dsb. untuk masyarakat atau bahkan bisa diekspor. Bukan sawah yang diubah menjadi gedung atau mal mewah yang bisa tiba-tiba hancur karena gempa dan bencana alam lainnya.
Selain dimulai dari pertanian sebaiknya pemerintah membangun Indonesia dimulai dengan cara membentuk generasi muda / anak bangsanya menjadi sukses dengan pendidikan yang layak dan baik.
Selain dari kalangan masyarakat kurang mampu masalah pendidikan, ialah masalah yang sangat penting dan utama bagi kemajuan Indonesia. Masyarakat kaya atau kalangan menengah hingga atas pun memiliki persoalan atau hambatan untuk menyukseskan pendidikan di Indonesia. Permasalahan itu adalah sindikat narkoba yang membayang-bayangi anak bangsa untuk menjadi pecandunya hingga mati muda dan kehilangan masa depan. Sindikat narkoba ini disebabkan karena pertahanan dan keamanan Indonesia untuk mencegah terjadinya perusakan moral hingga wilayah NKRI yang lemah. Keamanan teknologi yang mudah diakses oleh anak-anak bangsa juga salah satu pengaruh kegagalan pendidikan Indonesia. Serta perdagangan seperti barang impor luar negeri yang tidak diatur dengan sangat baik seperti penjualan rokok merupakan awal terjerumusnya anak bangsa ke dalam lubang hitam hilangnya masa depan.
Bahkan tak jarang karena pendidikan gratis untuk sekolah tak urung membuat guru dan sekolah-sekolah yang tidak diberikan subsidi menjadi sangat komersil dan membeda-bedakan siswa dari anak orang kaya atau miskin dalam menentukan prestasi.
Dan tindakan guru-guru yang sewenang-wenang terhadap siswanya makin banyak walaupun bukan fisik tetapi bisa lewat perusakan hati dan mental melalui hukuman dan ancaman, hanya karena faktor guru menganggap siswa yang sekolah dengan membayar murah atau bahkan gratis sehingga tidak perlu terlalu diurusi dengan rasa kasih sayang.
Sebaiknya pemerintah mulai berbenah untuk membentuk generasi muda pembangun bangsa yang gemilang. Tidak cukup dari perhatian pada masalah utama seperti finansial tapi juga aspek penunjang seperti lingkungan anak bangsa dari mulai sekolah, guru hingga ke media masa. Karena walau tidak mudah sebaiknya pemerintah tidak menyerah. Karena Pendidikan merupakan masalah utama dari suatu bangsa yang menyangkut akan generasi penerus bangsa.
Banyak negeri yang kaya dan makmur tapi tidak memiliki banyak sumber daya alam, ini disebabkan negeri ini memprioritaskan membentuk Sumber Daya Manusia yang baik. Sebaiknya Indonesia membentuk anak bangsa yang unggul dengan sekuat tenaga dari Pemerintah bersama seluruh rakyat.
Rabu, 13 Oktober 2010
Cerpen 3
Sabtu, 09 Oktober 2010
Jumat, 17 September 2010
All of My Websites:
Contact with me on:
http://www.facebook.com/faiz.d.ramadhan
http://twitter.com/FDR_fortos
http://faizdejaramadhan.blogspot.com
http://profiles.friendster.com/user.php
http://flickr.com/people/44748479@N07
http://plurk.com/faizdr
http://fupei.com/profile/FAIZDR
http://hi5.com/friend/profile/displaySameProfile.do?userid=511962635
http://www.bebo.com/FaizD9
http://id.linkedin.com/pub/faiz-deja-ramadhan/1a/a34/137
http://friendfeed.com/faizdejaramadhan
Koprol: faizdeja
http://www.myspace.com/501020458
http://www.formspring.me/faizdeja
Skype: faiz.deja.ramadhan
Yahoo Messenger: rfaiz15
e-mail: rfaiz15@yahoo.co.id
e-mail: holyvictory.ramadhan5@gmail.com
MSN or Windows Live Messenger : faizdr@hotmail.com
My Phone: 085691284128 and 08816858764
Selasa, 07 September 2010
Karangan 2
Ini kisahku, seorang murid sekolah menengah atas terfavorit di salah satu kota kecil di Indonesia. Sebut saja namaku Doni, siswa kelas XI jurusan IPA di SMA terfavorit di kota ku, yang tinggal di pedalaman terpencil, desa Sukamekar namanya.
Pada pagi hari tanggal 17 Agustus 2010, semua rakyat Republik indonesia memperingati hari kemerdekaan negerinya yang ke 65 tahun. Tidak seperti kebanyakan orang yang bermalas-malasan ketika melihat tanggal berwarna merah di kalender, aku sangat semangat pergi ke sekolah memperingati HUT RI tahun ini walaupun aku sedang berpuasa karena saat itu bulan Ramadhan.
Di rumahku yang sangat sederhana, aku yang anak tunggal kedua orang tuaku sangat disayang bahkan jika pergi ke sekolah pun selalu diantar walaupun hanya dengan motor usangnya Bapak. Pagi di hari kemerdekaan itu pun diawali dengan percakapan aku dan Ibuku.
"Mau pergi kemana toh Le ? Sudah rapi sekali pagi-pagi begini, bukannya ini hari libur yo?" Tanya Ibu heran melihat ku telah berpakaian seragam sekolah ku rapi pada pukul 05.30 pagi.
"Ke sekolah lah Bu. Hari ini kan HUT kemerdekaan RI ke 65 sebaiknya kita sebagai rakyat Indonesia mensyukurinya dengan peringatan yang hikmat apa lagi ini bulan Ramadhan pasti pahala ibadah kita jadi lebih banyak." Jawab ku.
"Ya benar itu, Bapak setuju sama kamu Don !" Seru Bapak yang tiba-tiba datang.
“Oalah, ibu sih ndak keberatan kamu pergi sekolah hari libur gini, tapi dompet Ibu yang keberatan toh kamu tahukan Bapakmu cuma pegawai biasa, terus sekolahmu jauh, ongkosnya banyak, bensinnya mahal, motor Bapakmu juga sudah ndak kuat, jaraknya jauh dari desa kecil ke pusat kota, lebih baik istirahat wae lah di rumah.” Ucap Ibu.
“Tidak Bu, Doni harus pergi ke sekolah, kalau bukan kita yang memperingati hari kemerdekaan ini siapa lagi?” Jawab ku.
“Ya Bu, sudahlah itu seterah Doni. Kalau urusan ongkos atau bensin biar itu jadi urusan Bapak ndak usah Doni yang memikirkan.” Sanggah Bapak.
“Kring….Kring….Kring…..!” Suara telepon rumahku berbunyi, lalu aku segera berlari untuk mengangkat telepon itu.
“Hallo, Assalamualaikum !” Sapa Ku.
“Walaikumsalam, bisa bicara dengan Doni ? Ini teman sekelasnya Ilena.” Tanya orang diujung telepon itu yang ternyata Ilena temanku.
“Iya ini saya sendiri. Ada apa Ilena kamu menelepon pagi-pagi begini ?” Tanyaku kembali.
“Oh kamu Don. Maaf saya mengganggu, saya mau menitipkan izin kepada kamu bahwa saya tidak bisa masuk hari ini, kebetulan kan kamu Ketua Kelas XI IPA 5, jadi saya memberi tahu ke kamu tapi nanti orang tua saya akan datang kok untuk mengantarkan surat.” Jelas Ilena.
“Oh ya nanti saya sampaikan ke guru piket kalau urusan surat nanti saya beritahu ke sekolah. Ngomong-ngomong kenapa kok kamu tidak bisa masuk hari ini ? Padahal kan ini 17 Agustus loh.” Tanyaku heran.
“Iya saya mau ada acara saja, Ayahku saja tidak masuk kantor hari ini padahal ada upacara di kantornya maklumlah atasan. Saya juga malas upacara di sekolah hahaha. Tapi kamu masuk sekolah kan Don?” Jelas Ilena sambil tertawa dan bertanya lagi.
“Ya sudah Len tidak apa-apa. Iya saya pasti masuk sekolah kok.” Jawab ku.
“Hahaha, ya ampun kamu rajin banget sih ! Kalau aku jadi kamu aku pasti males, apalagi rumah kamu sangat jauh kan lebih jauh dari rumahku! Ya udah deh gak apa-apa, selamat menikmati acara di sekolah ya !” Ujar Ilena sambil tertawa bahagia.
“Iya Len, Assalamualaikum!” Ku akhiri telepon itu dengan salam tapi Ilena tidak menjawabnya.
Aku pun termenung sejenak memikirkan ternyata masih banyak warga negara yang acuh dengan kemerdekaan bangsanya, seperti Ilena dan ayahnya. Rasa heran sangat ku membuat ku bertanya-tanya apa aku salah jika prig ke sekolah hari ini ?
“Siapa Don?” Tanya Ibu mengagetkanku.
“Ilena Bu, teman sekelas saya dia memberitahukan saya, kalau dia tidak bisa hadir ke sekolah hari ini.” Jawab Ku.
“Ilena yang anak nya pak Camat Butan itu?” Tanya Ibu.
“Iya Bu !” Jawab Ku .
“Kenapa dia ndak masuk, kan 17 Agustus?” Tanya Ibu.
“Katanya sih ada acara Bu, Ayahnya juga tidak ikut upacara di kantornya.” Jawab Ku.
“Dia dan ayahnya saja yang seorang camat libur Le di rumah istirahat, kamu yang anak deso ruajin bener ke sekolah, tanggal merah gini.” Ujar Ibu.
“Ya sudahlah Bu, itu kan Ilena dan keluarganya bukan kita.” Jawab Ku.
“Terlalu rajin kamu tuh Le !” Seru Ibu.
"Ya udah Bu, Doni pergi dulu ya! Assalamualaikum !" Ucap ku lalu bersama Bapak pergi keluar dan naik ke motor tua Bapak yang sudah berumur 14 tahun.
Sampai disekolah ku lihat sudah ramai teman-teman, adik-adik dan senior ku yang datang dan siap mengikuti Upacara Kemerdekaan HUT RI ke 65 yang dimulai pukul 07.00. Namun tak sedikit juga murid-murid yang terlambat saat Upacara siap dimulai banyak murid yang berlarian dan terburu-buru karena mereka pikir mereka tidak akan terlambat tapi itu salah.
Tak lupa aku melaporkan kepada Sekretaris kelas ku Yuli bahwa Ilena tidak bisa hadir hari ini dan ditulis keterangan di daftar absen.
Akhirnya ibu Sinta yang merupakan guru BP di sekolah ku memanggil-manggil seluruh siswa untuk berbaris di lapangan dengan cepat karena upacara akan segera dimulai. Akan tetapi hingga ibu Sinta selesai berbicara masih ada beberapa siswa yang baru sampai pintu masuk SMA ku, bahkan mungkin saja masih ada juga yang baru sampai di pintu gerbang.
Upacara pun dimulai dan berjalan dengan lancar dari mulai awal lalu pengibaran bendera hingga pembacaan teks Proklamasi oleh Pembina Upacara yang juga Kepala SMA ku.
Saat amanat di ucapkan oleh Pembina Upacara sekaligus Kepala SMA ku merupakan saat yang sangat kunanti apakah yang akan Ibu Kepala Sekolah sampaikan kepada kita mengingat bahwa Upacara HUT RI tahun ini diberi amanat oleh seorang Kepala Sekolah baru yang bernama Ibu Nadia.
Aku pun menebak bahwa Ibu Nadia akan menyampaikan sejarah perjuangan Kota kami yang turut serta dalam meraih kemerdekaan Indonesia , atau sejarah pembuatan proklamasi ? Ternyata semua dugaan ku salah Ibu Kepsek tidak membahas sejarah Proklamasi sedikit pun bahkan tidak memotifasi muridnya untuk mempertahankan kemerdekaan melainkan beramanat tentang ketakutan akan Akreditasi sekolah satu bulan mendatang tidak ada hubungannya sama sekali dengan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 65 yang ada hanya cara agar sekolah kita lolos Akreditasi bulan depan. Seakan Kepsek takut sekali dengan sebuah akreditasi. Ini lah sepatah kata Kepsek saat beramanat:
“….. Ibu menginginkan pada bulan depan sekolah kita mendapat nilai A pada akreditasi itu, dan Ibu harapkan kalian bekerja sama menjaga nama baik, penampilan, dan citra sekolah kita. Ibu tidak akan memaafkan murid yang membuat nilai akreditasi sekolah kita menjadi jelek .…. .”
Tubuhku menjadi lemas, lesu, lunglai, letih semua perasaan sedih dan malu membuat aku menjadi menyesal mengikuti upacara ini bahkan benar kata Ibu dan Ilena lebih baik aku tidak masuk hari ini dan istirahat di rumah karena ini tanggal merah.
Tapi ya sudahlah ikuti saja sampai upacara selesai walaupun amanat yang lama, gak nyambung dan gak jelas terus menggelitik kupingku tapi aku akan tetap bertahan hingga upacara selesai.
Upacara pun selesai aku terduduk lemas di kursi kelas menaruh kepalaku diatas meja sambil mendengarkan kritikan teman-temanku akan upacara yang mengecewakan tadi, ada yang menghina kepsek, ada menghina acara sekolah semua temanku seakan sependapat denganku yaitu menyesal hadir hari ini ke sekolah. Aku pun bertanya apakah ini yang namanya kemerdekaan yang ternoda?
Lemas memang melihat, merasakan, bahkan mendengar segala yang terjadi di Upacara memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 65 tanggal 17 Agustus 2010 di sekolah ku ini apalagi yang namanya amanat .
“Doni bangun!” Seru temanku Lisa membangunkanku dari tidurku di kelas.
“Hah Lisa, aku tertidur? Sudah berapa lama aku tidur?” Tanayku terkejut.
“Gak kok Don belum lama baru 30 menit, Doni kamu lupa ya kalau kamu ikut lomba membuat poster mewakili kelas XI IPA 5.” Ujar Lisa.
“Oh ya Lis, sorry aku lupa ayo cepet kita ke tempat perlombaan.” Ujar Ku.
“Ayo !” Seru Lisa.
Ternyata saat aku sampai di tempat perlombaan perlombaaan belum dimulai, masih lima menit perlombaan dimulai.
Saat menunggu lomba dimulai aku bertemu wali kelas sekaligus Guru mata pelajaran Kewarganegaraan yang mengajariku. Ada Ini Beliau sangat dekat dengan ku karena aku Ketua Kelas XI IPA 5 dan beliau wali kelasnya. Nama beliau adalah Bapak Yoseph. Ternyata dia yang menyapaku duluan.
“Doni kamu kenapa terlihat murung ? “ Tanya Pak Yoseph lalu aku mencium tanggannya.
“Oh, Tidak ada apa-apa kok Pak.” Jawab Ku.
“Kamu mau ikut lomba poster ini, mewakili IPA 5 ya ?” Tanya Pak Yoseph.
“Iya pak benar. Pak ada yang saya mau tanyakan. Menurut Bapak bagaimana Upacara HUT RI di sekolah kita tadi? “ Tanya Ku.
“Iya kamu tahu sendiri kan bagaimana Bapak juga cukup malu akan upacara tadi tapi ya sudahlah itu telah berlalu.” Jawab Pak Yoseph dengan logat bataknya.
“Ternyata Bapak berpendapat sama dengan saya ya Pak. Lalu bagaimana hal seperti itu apakah akan merusak rasa Nasionalisme dan Patriotisme kita?” Jawab Ku.
“Iya semua orang juga merasakan kok Don. Tenang saja Don, rasa Nasionalisme dan Patriotisme itu bergantung pada hati di dalam diri kita masing-masing bukan pada suatu Upacara. Dan bagaimana kita merasakan perjuangan para pahlawan meraih kemerdekaan.” Jelas Pak Yoseph sambil menunjuk dadanya dan logat bataknya sangat membangkitkan rasa perjuangan.
“Baik Pak, terima kasih atas nasihatnya, saya masuk dulu doakan IPA 5 menang ya Pak.” Ujar Ku lalu masuk ke ruangan lomba poster.
“Iya Nak, pasti Bapak doakan.” Seru Pak Yoseph.
Benar kata Pak Yoseph mau seperti apapun Upacara dan acara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 65 rasa Nasionalisme dan Patriotisme harus kita tanamkan di dalam hati kita masing-masing. Akhirnya ku rasakan semangat perjuangan di dalam hatiku setelah mendengar nasihat Pak Yoseph dan melukis poster dengan semangat perjuangan 45.
Dan hasilnya perjuanganku berbuah manis kelas XI IPA 5 menjadi juara poster di HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 65 tanggal 17 Agustus 2010 di sekolahku.
Sabtu, 04 September 2010
Selasa, 17 Agustus 2010
Biodata Siswa
Nama : Faiz Deja Ramadhan
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Februari 1995
Alamat : Perum Bumi Indah Pesona blok DE 2 No.12 RT. 08
RW. 17 Kel. Cikampek Barat Kec. Cikampek
Kab.Karawang
No. Telp. : (0264) 8387994
Golongan Darah : B
Agama : Islam
Kelas : XI IPA 3
Sekolah : SMAN 1 Karawang
No. HP : 08816858764
Hobi : Membaca, berenang, mengarang.
Cita-cita : Akuntan → Senator → Presiden Republik Indonesia.
Orangtua :
Nama Ayah : Jamal Abdu, S.E.
Pekerjaan : Pegawai Swasta
No. HP : 087877944315
Nama Ibu : Delfiati, S.T.
Pekerjaan : Guru
No. HP : 081398521518
Minggu, 27 Juni 2010
CESIMA 's Drama (COSSTU Production)
Senin, 24 Mei 2010
Senin, 10 Mei 2010
Karangan
Pemimpin yang Zalim
Karya: Faiz Deja Ramadhan
Di suatu negeri yang damai, tentram, dan indah terdapat penduduk yang damai, kaya dan sejahtera. Negeri ini bernama SMANSA, negeri terbaik yang ada di jagat raya, sungguh semua orang di dunia sangat mengagumi negeri ini. Penduduk di negeri ini sangat dihormati oleh semua warga dunia.
SMANSA bisa dibilang negeri impian karena tak ada seorang pun yang tidak ingin tinggal disana. Nama SMANSA sangat mahsyur dan tak ada duanya. Penduduk bahagia dari tua, muda, remaja, dan dewasa sangat bangga dan senang menjadi bagian dari negeri ini.
Seorang pemimpin ramah, cerdas dan baik hati adalah orang di balik kedahsyatan SMANSA, pemimpin itu bernama Raja SM. Raja SM adalah pemimpin yang sangat pintar, baik hati dan sungguh tak ada seorang penduduk SMANSA pun yang ingin kehilangannya. Bisa dibilang Raja SM adalah pemimpin terhebat dan terbaik yang pernah ada.
Sampai pada suatu hari hal yang tidak diinginkan pun terjadi. Raja SM harus meninggalkan jabatannya dan digantikan oleh seorang Ratu yang tak dikenal, Ratu ASP.
Kini SMANSA berubah, kepemimpinan Ratu ASP sungguh ironis peraturan-peraturan aneh pun ditegakkan banyak penduduk remaja menilai beliau adalah seorang otoriter yang kejam. Sampai Panglima Perang Utama Kerajaan pun sangat membencinya.
Semua penduduk SMANSA kini dihantui banyak rasa takut akan peraturan baru yang dibuat. Bukan salah jika peraturan baru oleh seorang pemimpin dibuat. Namun sangat menyedihkan jika peraturan itu dibuat tanpa ada rasa kemanusiaan.
Suatu hari, baru aku rasakan betapa sadisnya kehidupanku di SMANSA kini. Beliau yang terhormat Ratu ASP melakukan tindakan zalim kepada diriku dan teman-temanku.
Boleh dibilang kejam, keji, baik, atau apapun itu hanya karena kesalahan yang tidak sengaja aku harus dihukum ibarat tahanan. Hanya karena kata “telat” satu hari ini aku tidak belajar di negeri SMANSA. Luar biasa aku telat bukan kemauanku padahal aku pun niat belajar ke SMANSA pagi ini walau sebelumnya dilarang orang tua untuk masuk karena aku masih lelah setelah tes seleksi kemarin.
Niat baik ku berubah seratus delapan puluh derajat menjadi suatu penyesalan karena tidak mendengar nasihat orang tua. Lebih baik tidak datang daripada telat dan tidak boleh belajar oleh pemimpin SMANSA hari ini.
Tidak sengaja tapi memang salahku, tapi ini semua dibayar dengan kezaliman beliau. Bukankah merupakan suatu “pembodohan” jika aku tidak diizinkan belajar. Lalu mau bagaimana generasi SMANSA ke depan maju atau mundur ? Hukuman memang harus ada tapi jangan buat kami tambah menderita. Bukannya insyaf malah tambah liar.
Tidak ada yang membela kami tapi sudahlah siapa yang berani lawan pemimpin? Nanti kalau sang Ratu telat harus dipanggil ya orang tuanya. Kalau dibilang kapasitas siswa (rakyat), guru (pejabat), dan kepsek (pemimpin) berbeda Lalu siapa yang memberi contoh kepada siswa? Jika mereka semua melanggar peraturan. Makannya peraturan harus adil untuk semua golongan.
Sabtu, 24 April 2010
MY REPORT of INTERVIEW with a LEADER, SHE's My Mom...
During this many people ask, What is the meaning of leadership? Now, this question will be answered after I ask this question to Mrs. Delfiati about Leadership. She is ex- Neighborhood
Chairman in My Housing, It’s Bumi Indah Pesona Housing When I ask her What She imagines about Leadership, and She answers that Leadership is different with authorithy because Leadership is a attitude which show that We are a Leader and We must make people become peace, prosperous, and safe people.
And She also explaines How to be A leader with Leadership attitude. The way is We have to understand opinion of others. And We have to do people’s importance after that our importance. And If We are a leader, we must have leadership attitude.
Leadership attitude is needed by a leader. All of Leader must have Leadership attitude if He wants to be success Leader in his environment. And She guesses some Leaders in Indonesia have Leadership attitude already. She requires to youth who will be a leader in future. Let’s grow Leadership attitude in ourselves.
So, the Conclusion is A leader must have Leadership attitude in his selves. It will make people become peace, prosperous, and safe people. We have to understand opinion of others. And We have to do people’s importance after that our importance. And We can be a Leader with Leadership attitude.
Introducing in Deustch ( Celebrate 9 months Study Deustch )
Mein Name ist Faiz Deja Ramadhan.
Du Kannst Faiz rufen an.
Ich bin am 28 ( Achtundzwanzig ) Februar 1995 in Jakarta.
Ich wohne in Cikampek.
Ich bin 14 (vierzehn ) jahre alt, und
Ich habe Eins bruder und Eins sechwester.
Gehe in der SMA 1 ( Eins ) Karawang Klasse Zehn.
Mein Hobby sind Lessen Buch und Scwhimmen.
Mein Handynummer 08816858764
Vielen Dunk ! Und Auf Wiedersechn !
Minggu, 14 Maret 2010
HAPPY BIRTHDAY 2 karya: Faiz Deja Ramadhan
Dengan sejuta mimpi berharap itu terjadi
Jalani usia yang bertambah ini
dengan berani
Arungi umur yang berkurang ini
dengan bertindak sepenuh hati...
HAPPY BIRTHDAY !!!
HAPPY BIRTHDAY 1 karya: Faiz Deja Ramadhan
Waktu yang baru dimulai
Bukan usia yang bertambah
Tapi perjuangan yang lebih terarah
Bukan umur yang berkurang
Tapi tujuan yang terang
HAPPY BIRTHDAY !!!!
Selasa, 02 Maret 2010
Punya Hatikah Dia ? Karya: Faiz Deja Ramadhan
Jumat, 26 Februari 2010
PIDATO FAIZ DEJA RAMADHAN !!!!!
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat siang !
Yang Saya hormati Ibu Lati Andriani, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia dan teman-teman yang saya sayangi.
Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya untuk menyampaikan pidato tentang dampak negatif teknologi yang kini sudah mulai menjadi hal lumrah bagi masyarakat.
Di era globalisasi modern saat ini dimana teknologi, informasi dan komunikasi telah menjadi suatu kebutuhan tersendiri bagi masyarakat. Kita sebaiknya mengetahui dan melindungi diri kita dari dampak negatif teknologi yang dapat berupa sebuah kejahatan, bisa membuat kita menjadi korban atau bahkan tersangkanya.
Seperti yang kita ketahui bahwa segala sesuatu dapat berdampak positif dan negatif. Teknologi kini telah menjadi suatu kebutuhan manusia untuk memudahkan pekerjaan dan membuat informasi yang ada di seluruh dunia, di setiap waktu dapat diketahui dengan cepat dan akurat. Alat komunikasi pun kini telah canggih dalam hitungan beberapa detik masyarakat dapat selalu terhubung dengan masyarakat lain di luar negeri dan mengetahui kabar dan apapun yang terjadi disana dengan cepat.
Mungkin hal ini sudah tidak asing lagi untuk semua masyarakat yang menggunakan teknologi baik orang dewasa, maupun remaja, karena ini merupakan manfaat dan dampak positif teknologi. Tapi tidak semua pendapat bahwa teknologi itu baik dan bermanfaat, pendapat lain menyebutkan teknologi juga memiliki mudarat atau dampak negatif berupa kejahatan yang sangat merugikan yang jika disalahgunakan manfaatnya pun akan hilang.
Dampak negatif teknologi bisa menjadi hal yang sangat biasa bagi masyarakat tetapi kadang bisa menjadi hal yang sangat berbahaya karena menimbulkan banyak korban yang ironis.
Ada dua dampak negatif teknologi yang sekarang sangat marak beredar di masyarakat. Dampak negatif ini berupa kasus kriminal atau kejahatan yang akhir penyelesaiannya akan berada di meja hukum. Dua dampak itu contohnya adalah penipuan dan pencemaran nama baik. Keduanya merupakan dua tindakan kriminal yang memiliki jalan keluar dalam hukum.
Contoh kasus penipuan yang menggunakan teknologi seperti undian kuis berhadiah dari handphone, dan sebagainya bahkan penipuan kini telah dapat membobol uang masyarakat dalam bank seperti pembobolan ATM. Kiranya kita pun harus berhati-hati akan modus penipuan yang menggunakan teknologi ini karena sejatinya teknologi adalah alat ciptaan manusia dan dapat disalahgunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan manusia itu sendiri.
Kasus penipuan dari teknologi telah menjadi hal lumrah di masyarakat bahkan penipuan ini pun telah menjadi kebiasaan untuk mendapatkan uang dan penghindaran dari penipuan sudah menjadi kebiasaan untuk keselamatan karena korban dari penipuan teknologi ini adalah orang-orang yang kurang berpikir panjang untuk melakukan sesuatu. Berhati-hatilah karena segala kejahatan bisa terjadi kepada siapa saja.
Sementara kasus yang tengah marak adalah kasus pencemaran nama baik karena berawal dari pemanfaatan teknologi. Contoh saja kasus pencemaran nama baik oleh Ibu Prita Mulyarsari terhadap Rumah Sakit Omni Internasional hanya karena sebuah e-mail yang baru selesai akhir-akhir ini, dengan perdamaian lewat mediasi yang cukup lama hingga banyak relawan membantu Ibu Prita dengan kepingan uang koin.
Update terbaru dari saya yaitu dampak negatif teknologi kini telah merambah situs jejaring sosial terbesar di dunia, Facebook. Tahukah anda? Kalau Indonesia adalah negara kedua dengan pengguna Facebook terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat. Karena dari dua ratus juta jiwa penduduk Indonesia, tujuh belas juta jiwanya adalah masyarakat pengguna Facebook. Kasus yang terjadi pada Facebook ini terjadi pada pemudi berusia 14 tahun yang diculik oleh temannya yang baru Ia kenal di Facebook. Bahkan di suatu daerah empat orang siswa dipecat dari sekolahnya karena mengejek gurunya di Facebook. Dan gurunya enggan memaafkan. Atas kasus-kasus ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengisyaratkan untuk mengharamkan Facebook. Tetapi banyak orang menilai pengaharaman Facebook ini terlalu berlebihan. Bahkan saya pun idak setuju Facebook diharamkan karena menurut penelitian saya Facebook tidak mengandung lemak babi dan alkohol.
Sikap hati-hati, berpikir panjang dan waspada kiranya bisa membuat semua kejahatan dari dampak negatif teknologi dapat diberantas untuk tidak terus terjadi. Gunakanlah teknologi sesuai kebutuhan dengan sikap hati-hati dan pikir panjang akan akibat dari apa yang kita lakukan setelah menggunakan teknologi tersebut.
Demikian yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, terima kasih atas perhatiannya.
Selamat siang !
Wassalamualaikum Wr. Wb.