Menulis,
setiap orang dapat melakukan itu. Tapi menjadi penulis adalah impian yang susah
untuk digapai, latihan tidak cukup satu dua kali, bahkan sepanjang hidup adalah
latihan untuk menjadi penulis yang baik. Impianku sedari kecil adalah menjadi
penulis yang terkenal, tidak harus seperti JK Rowling atau sastrawan Indonesia
yang melegenda. Aku hanya ingin memiliki buku yang berguna dan menginspirasi
bagi banyak orang. Aku mulai aktif menulis sejak akan masuk ke perguruan
tinggi, tugas yang begitu padat menjadikanku berlatih kata-kata menyusun
laporan praktikum atau esai untuk tugas.
Dari
hal itulah keinginan melanjutkan mimpi mulai terbuka, aku berlatih dari lomba ke
lomba. Tidak berharap banyak, mendapat sertifikat kontributor saja aku sudah
sangat senang, apalagi mendapat piagam dengan tulisan juara, setidaknya
tulisanku diakui orang lain lalu mereka terbitkan menjadi buku bersama. Aku
memang belum memiliki buku utuh karyaku sendiri, namun beberapa buku sudah
mencantumkan karyaku. Tidak apa bagiku karena aku menganggap diriku masih
berlatih sampai saat ini.
Kelak
mungkin aku akan menjadi penulis hebat, tentunya latihan saja tidak cukup. Aku
juga harus aktif mempromosikan karyaku yang ada dalam buku bersama tersebut
agar bukunya laku, bukan untuk mencari untung tapi memperkenalkan diri kepada
pembaca. Setiap ada waktu aku dan teman seperjalananku selalu melakukan
perjalanan menemukan tempat-tempat menarik yang nantinya dapat aku jadikan
acuan ketika ada lomba tiba, sebagai latar cerita atau tema yang sering muncul dalam
persyaratan lomba. Menjadi penulis itu tidak mudah bahkan aku masih jauh dari
seorang penulis. Aku memiliki beberapa teman penulis yang sudah membubuhkan
tulisannya di beberapa media, tapi aku masih bingung mencari jalan, kemana aku
harus mengirimkan tulisanku, banyak orang yang masih bingung sepertiku. Dapat
berkarya dan memiliki karya tapi tidak tahu harus diapakan, salah satunya hanya
disertakan dalam lomba yang diterbitkan secara bersama, minimnya link ke
penerbit sungguh menyusahkan bagi penulis pemula di luar sana termasuk aku. Iri
rasanya ketika mendengar anak kecil yang sudah menerbitkan berbagai macam buku
sedangkan aku yang sudah sebesar ini masih dengan mimpi-mimpi memiliki buku,
mungkin beberapa caranya adalah menerbitkan buku secara indie pada penerbit
ternama seperti penerbit Rasibook atau mungkin memanfaatkan voucher yang didapat dari hadiah
lomba menulis artikel atau semacamnya untuk menerbitkan buku sendiri, setelah
itu melakukan pemasaran sendiri, hitung-hitung jadi wisrausahawan buku.
Terdengar sedikit gila tapi tidak ada salahnya untuk dicoba, semoga dalam lomba
yang akan datang aku mendapatkan kesempatan itu dan aku tidak akan berhenti
mengumpulkan bukti tulisanku serta terus membuat karya. Semangat berkarya ini
yang sejatinya telah aku pelajari semenjak hobi menulisku muncul, bahwa yang aku
tahu Edison tidak akan pernah mampu menghasilkan karya terbesar dan terhebatnya
kalau tidak melakukan percobaan gagal selama 999 kali. (FDR)